Aqidatul Awam - 20 Sifat WAjib bagi Allah ke 11, 12, 13, dan 14, 15, 16, 18, 19, 20

Share Wasiat Soleh - Aqidatul Awam



Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

اْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ والصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسََّلمُ

Segala Puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, dan Semoga Allah memberikan Rahmat dan salam Kepada Nabi Muhammad Shollawu 'Alaihi Wasalam beserta seluruh keluarganya dan para sahabatnya






لَهُ صِفَـاتٌ سَبْعَةٌ تَنْتَظِمُ
#
سَمِـيْعٌ الْبَصِيْرُ وَالْمُتَكَلِّمُ
حَيَاةٌ الْعِلْمُ كَلاَمٌ اسْتَمَرْ
#
فَقُـدْرَةٌ إِرَادَةٌ سَمْعٌ بَصَرْ

Allah SWT juga Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Berbicara
Dia mempunyai tujuh sifat yang teratur, Yaitu sifat Qudrat, Iradat, Sama', Bashar Hayat, Ilmi dan Kalam yang berlangsung terus "



Keterangan :

Sifat Wajib Bagi Allah Selanjutnya adalah :

11. Sama’ (Mendengar)

Allah SWT Maha Mendengar. Namun pendengaran Allah SWT tidak sama dengan pendengaran manusia yang bisa dibatasi ruang dan waktu. Allah SWT mendengar dengan jelas semua yang diucapkan hamba-Nya. Pendengaran Allah SWT tidak berbeda pada perkara yang dhahir atau yang bathin. Sebagaimana Firman Allah SWT yang tertulis dalam Al Qur'an Surat Ad Dukhan Ayat 6 :

إِنَّهُ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

"Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." 

(QS. ad-Dukhan : 6).

Kebalikan dari sifat ini adalah al-shamamu (الصمم) yang berarti tuli. Yakni bahwa mustahil Allah SWT itu tuli.

12. Bashor (Melihat)

Allah SWT Maha melihat segala sesuatu. Baik yang nampak ataupun yang samar. Bahkan andaikata ada semut yang sangat hitam berjalan di tengah malam yang gelap gulita, Allah SWT dapat melihatnya dengan jelas. Sebagaimana Firman Allah SWT yang tertulis dalam Al Qur'an Ayat 11 :

فَاطِرُ ٱلسَّمَاوَاتِ وَٱلأَرْضِ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً وَمِنَ ٱلأَنْعَامِ أَزْواجاً يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." 

(QS. as-Syura : 11).
Kebalikan sifat ini adalah al-'ama (العمى) yang berarti buta, yakni bahwa mustahil Allah SWT itu buta.

13. Kalam (Berfirman)

Allah SWT Maha berfirman, namun firman Allah SWt tidak sama seperti perkataan manusia yang terdiri dari suara dan susunan kata-kata. Firman Allah SWT, tanpa suara dan kata-kata sebagaimana firman Allah yang tertulis dalam Al Qur'an Surat An Nisa' ayat 164 :

وَرُسُلاً قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلاً لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ ٱللهُ مُوسَىٰ تَكْلِيماً

"Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." 
(QS. an-Nisa’ :164).

Kebalikan sifat ini adalah al-bakamu (البكم), yang berarti bisu. Yakni bahwa mustahil Allah SWT itu bisu.

Tujuh sifat ini adalah tergolong sifat Ma’ani. Sedangkan tujuh sifat setelahnya adalah sifat Ma’nawiyyah. Yakni, 14) Qodiron (Allah Maha Berkuasa ), 15) Muridan (Allah Maha Berkehendak), 16) Aliman (Allah Maha Mengetahui), 17) Hayyan (Allah Maha Hidup), 18) Sami’an (Allah Maha Mendengar), 19) Bashiron (Allah Maha Melihat), dan 20) Mutakalliman (Allah Maha Berbicara).
Jika diperinci, maka dua puluh sifat wajib bagi Allah SWT terbagi menjadi empat criteria,


  • Sifat Nafsiyyah, yakni sifat untuk menegaskan adanya Allah SWT, di mana Allah SWT menjadi tidak ada tanpa adanya sifat tersebut. Yang tergolong sifat ini hanya satu, yakni sifat wujud.
  • Sifat Salbiyyah, yaitu sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah SWT. Sifat Salbiyah ini ada lima sifat yakni, 1) Qidam, 2) Baqo', 3) Mukhalafatu lil hawaditsi, 4) Qiyamuhu binafsihi, dan 5) Wahdaniyyah.
  • Sifat Ma’ani, adalah sifat yang pasti ada pada Dzat Allah SWT. Terdiri dari tujuh sifat, 1) Qudrat, 2) Iradah, 3) Ilmu, 4) Hayat, 5) Sama’, 6) Bashar dan 7) Kalam.
  • Sifat Ma’nawiyyah, adalah sifat yang mulazimah (menjadi akibat) dari sifat ma’ani, yakni 1) Qadiran, 2) Muridan, 3) Aliman, 4) Hayyan, 5) Sami’an, 6) Bashiran, 7) Mutakalliman.





Lebih baru Lebih lama