Wasiat II : Pengaruh Makanan Subhat dan Haram



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

.الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ والصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسََّلمُ

Segala Puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, dan Semoga Allah memberikan Rahmat dan salam Kepada Nabi Muhammad Shollawu 'Alaihi Wasalam beserta seluruh keluarganya dan para sahabatnya


WASIAT KE 2

يَا عَلِيُّ : مَنْ أَكَلَ الشُّبْهَاتِ إِشْتَبَهُ عَلَيْهِ دِيْنُهٌ وَأَظْلَمَ قَلْبْهُ وَمَنْ أَكَلَ اْلحَرَامَ مَاتَ قَلْبُهُ وَخَفَّ دِيْنُهُ وَضَعُفَ يَقِيْنُهُ وَحَجِبَ اللهُ دَعْوَتَهُ وَقَلَّتْ عِبَادَتَهُ

" Wahai Ali, Barang siapa makan dari barang syubhat, maka akan ragu agamanya dan akan gelap hatinya, Dan barang siapa makan dari barang haram maka matilah hatinya, ragulah agamanya, lemahlah keyakinannya dan Allah akan menghalangi do'a-do'anya dan sedikit ibadahnya "


Keterangan :

Begitu juga apabila makanan yang dimakan oleh seseorang tersebut adalah barang yang masih syubhat yaitu barang yang belum jelas halal dan haromnya, maka hatinya mengalami keraguan dalam agamanya, dan hatinya dalam kegelapan. sedangkan apabila seseorang memakan makanan yang jelas keharamannya maka akan menjadi keras / mati hatinya, mengalami keraguan kepada agamanya keyakinannya yang bertambah lemah membuat sedikit ibadahnya dan terhalangnya (tidak terkabulnya) do'a 


Kisah :

Diriwayatkan dari Syekh Abu Yazid Al-Busthami, bahwa dirinya telah beribadah kepada Allah selama bertahun-tahun, tetapi beliau tidak bisa merasakan kenikmatan dan kelezatan dalam beribadah, lalu beliau menghadap ibundanya dan berkata : "Wahai ibuku, saya belum pernah dapat merasakan kenikmatan dan kelezatan dalam beribadah kepada Allah sama sekali, oleh karena itu tolonglah ingat-ingat apakah ibu pernah memakan makanan yang haram, waktu ibu mengandungku atau sewaktu menyusuiku" 

lalu sang ibu berfikir dan merenung sangat lama mengingat semua kejadian pada saat beliau mengandung dan menyusui anaknya, lalu sang ibu berkata kepada putranya : hai anakku , ibu ingat, yaitu ketika ibu mengandungmu, ibu pernah naik ke loteng rumah, lalu ibu melihat ada adonan makanan milik tetangga yang sedang dijemur, lalu ibu mengambilnya sedikit yaitu sebesar ujung jari, lalu ibu memakannya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada kepada pemiliknya"

Abu Yazid berkata : "inilah yang membuat aku tidak dapat merasakan kelezatan beribadah kepada Allah" lalu Abu yazid berkata lagi seraya memohon kepada ibunya :"Wahai ibu, tolonglah ibu menemui pemilik barang tersebut dan mintalah kehalalan atas apa yang telah ibu ambil dan ibu makan"

lalu sang ibu memenuhi permintaan putranya dengan meminta ridho serta kehalalan dari apa yang telah dia makan, dan pemilik makanan menghalalkan dan meridhoi apa yang telah dimakan oleh sang ibu. setelah itu Abu Yazid baru dapat merasakan kelezatan ibadah yang sangat luar biasa.


Lebih baru Lebih lama